I.
TEKNIK PANNING
Teknik Panning
Panning adalah cara lain untuk memberikan
kesan gerak pada foto. Ketika melakukan panning, Anda mengikuti subjek selama eksposure.
Jika terlaksana dengan baik, hasilnya menjadikan subjek menjadi relatif lebih
tajam dibandingkan dengan backgroundnya yang hampir sepenuhnya blur. Jarang
dihasilkan subjek yang sepenuhnya tajam. Namun, beberapa bagian subjek yang
mengalami blur justru memperkuat kesan gerak dari foto.
Teknik panning digunakan ketika Anda menginginkan kesan bergerak pada subjek tidak hilang .
Pemotretan panning harus
terencana. Ambillah subjek yang terpisah cukup baik dari background. Cobalah
temukan background yang memiliki warna cerah atau berciri jelas yang akan
menghasilkan pola menarik dari warna-warna yang diblur. Pada saat pemotretan,
waktu yang tepat dan halusnya gerakan kamera merupakan faktor yang sangat
penting. Awali mengikuti subjek sebelum melepas rana, lepaskan rana, lakukan
terus hingga terdengar suara klik rana menutup kembali. Putar seluruh badan
saat mengikuti gerakan subjek, jangan melakukan hanya dengan menggerakkan
kepala dan bahu saja. Panning membutuhkan kemampuan praktek, terkadang
fotografer profesional pun tidak selalu berhasil dalam setiap jepretannya.
Panning menggunakan rana
berkecepatan rendah, biasanya 1/15 atau 1/30. Penggunaan kecepatan rana lebih
rendah membutuhkan tripod untuk mencegah timbulnya gerakan vertikal kamera yang
tidak
diinginkan. Untuk
mencegah overexposure dengan kecepatan rana rendah pada cuaca terang, gunakan
film berkecepatan rendah.
1.
Jangan gunakan tripod,
untuk mengikuti arah gerakan obyek kamera harus bisa bergerak luwes
2.
Set kamera pada mode
Shutter Priority (S atau Tv)
3.
Shutter speed yang
digunakan untuk panning adalah antara 1/30 sampai dengan 1/8, jadi set kamera diantara angka tersebut
4.
Cari obyek bergerak yang
akan dipanning (tips: pilihlah background yang berwarna-warni
untuk panning sehingga hasil blur dari background makin menarik)
5.
Arahkan kamera mengikuti
obyek yang bergerak dan pencet separuh tombol release
untuk mengambil fokus.
6.
Usahakan tangan bergerak
selembut mungkin, gerakan kejut yang mendadak bisa
mengakibatkan hasil foto yang tidak menarik
7.
Saat tangan kita sudah
‘seirama’ dengan gerakan obyek, pencet tombol release untuk mengambil eksposur
8.
Makin banyak berlatih,
tangan dan mata kita akan semakin terasah!
Benda-benda bergerak
seperti orang berlari, delman, sepeda motor, atau mobil dapat diambil gambarnya
dalam dua cara yakni efek freeze dan efek panning.
Efekfreeze akan memberikan
hasil foto dari benda bergerak nampak seolah-olah dihentikan, sesuai dengan
arti istilah freeze yakni pembekuan. Foto dengan efekfreeze ini mudah dibuat, yakni dengan menempatkan shutter
speed yang tinggi misalnya 1/125 untuk orang berlari, 1/250 atau 1/500
untuk sepeda motor/mobil yang sedang melaju. Teknik memotretnya juga mudah
yakni dengan menempatkan kamera dalam keadaan diam ketika tombol shutter dilepas.
Ciri foto dengan efekfreeze objek
yang bergerak maupun latarbelakangnya menjadi tampak diam atau berhenti dan
terkesan gambar menjadi sangat statis tidak menunjukkan efek gerak. Sebaliknya,
foto dengan efek panning akan memberikan hasil benda yang
bergerak nampak sedang melaju sehingga memberikan efek dinamis yang sangat
besar.
0 comments:
Post a Comment